Minggu, 09 November 2014

Secret Admirer



Menjadi seorang pengagum rahasianya itu tidaklah mudah. Sama halnya seperti satu semut yang ada diantara jutaan rambut karpet. Layaknya satu nyamuk yang sedang bersembunyi dibalik tirai gorden. Nyata, tapi tak terlihat. Persis seperti yang aku rasakan kali ini. Aku dan dia sebenarnya sudah kenal lama, bahkan dari pertama kami duduk dibangku Sekolah Dasar.
Tapi tak pernah sedikitpun ku sangka bahwa bisa-bisanya aku memendam rasa yang lebih ke dia. Padahal dari dulu kita hanyalah sekedar sahabat. Bahkan sahabat baik. Dia itu satu-satunya laki-laki yang sudah mengajari aku banyak hal. Dan sangat tak kusangka kini dia jauh diatas aku. Terkadang aku berpikir bahwa mustahil sekali untuk ku dapat menggapai dia yang jauh diatas aku. Demi Tuhan, meski aku sendiri bersahabat dengannya sejak kecil, tetap saja perbedaan kami yang sangatlah jauh membuatku minder.
Meski sebenarnya dia sangatlah baik, sopan, tak pernah acuh pada siapapun, perhatian, dan ramah. Tapi tetap saja membuat sekujur tubuhku bergemetar bila dekat dengannya dikala dia sedang dikeremuni banyak perempuan yang sangatlah cantik. Meski sebenarnya dia adalah pribadi yang agak cuek, tapi aku tau, dibalik cueknya dia, pasti terselip sebuah rasa perhatian yang tulus dan lembut. Dan dibalik senyum manisnya pada semua perempuan yang dia jumpai, pasti ada satu buah senyum yang jauh lebih manis, yang spesial dia persembahkan kepada wanita impiannya. Aku tahu, aku sadar, pasti wanita impiannya itu bukanlah diriku, aku tahu itu.
Tapi terkadang seringkali aku berpikir; “apa dia tahu perasaan spesial yang aku rasa ini?” Aku tahu aku bodoh. Bagaimana dia bisa tahu? kalau untuk bicara jujur sajah aku tak punya keberanian. Dari dulu kita bersahabat. Aku kenal betul watak dan sifatnya. Dan aku tahu, walau sekalipun aku jujur tentang semua perasaan ini padanya, pasti dia hanya akan mengira ini semua hanyalah sebatas candaan yang kubuat.
Tuhan, aku sadar, aku tahu diri. Bahwa aku hanya bisa sekedar bersahabat saja dengannya. Dan aku juga sadar Tuhan, bahwa hanyalah sebuah mimpi yang tak akan pernah terwujud bila aku mengharapkan perasaanku ini bisa terbalas. Aku tahu posisiku saat ini ibaratkan seorang gadis desa yang mencintai seorang pangeran yang gagah perkasa. Pangeran yang dicintai oleh banyak puteri cantik. Tapi aku hanyalah gadis biasa yang mencintai pangeran itu.
Yang sangatlah aku takutkan adalah, apakah bila suatu hari nanti aku bilang apa adanya tentang semua perasaanku yang telah aku pendam selama ini, persahabatan kami yang sudah dirajut sejak lama akan kandas? Dan apakah bisa dia tak bisa membalas perasaanku ini, kami akan seolah-olah  tak pernah kenal? Apa persahabatan kami akan berakhir seolah-olah ini semua ini tak pernah terjadi? Ya Tuhan, jangan sampai itu semua terjadi.
Lebih baik aku hanya menjadi secret admirernya saja, dari pada itu semua harus terjadi. Cinta memang tak pernah bisa ditebak bakal terjadi kapan, dan pada siapa. Aku dan dia yang dari dulu bersahabat baik, tak kusangka dia juga yang akan menjadi my first love. Apa cinta memang selalu datang terlambat? Lalu kalau itu benar, bagaimana dengan cinta pada pandangan pertama? Apa itu ada?
Perasaan gundah saat melihat dia menyapa teman perempuannya, apa itu normal? Jantung yang berdegup kencang saat berdua dengannya, apa itu hal yang wajar saat seseorang merasakan jatuh cinta? Sahabat jadi cinta, apa itu akan terwujud? Bodoh, aku selalu bermimpi setinggi langit, tapi tak pernah mau berusaha menggapainya. Aku tahu, tak semua cinta akan tergapai dan berakhir bahagia. Tak semua cinta akan terwujud seolah tersihir dengan suatu mantra sihir yang ajaib. Cinta memang sangatlah sulit untuk mewujudkannya. Butuh perjuangan yang sulit untuk menggapainya.
Dan bodohnya, aku selalu takut untuk memulai mewujudkannya. Selalu takut hal yang aku takutkan terjadi. Selalu takut semuanya diluar rencana. Selalu takut semuanya gagal berantakan. Cinta memanglah butuh perjuangan, aku tahu itu, smeua orang pun pasti tahu itu. Semua cerita cinta pasti butuh perjuangan. Semua cinta pasti ada gagal dan ada sukses. Aku tahu itu semua. Dan aku yakin semua umat manusia pun pasti tahu akan hal itu.
Tapi aku tidak pernah tahu bagaimana rasa mengalaminya. Terkadang aku menyesal akan semua hal ini. terkadang aku ingin menghapus semua rasa ini. Sampai suatu hari aku mempunyai satu keyakinan; “Cinta, adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada seluruh umatnya, yang kita tidak akan pernah bisa menebaknya pada siapa itu akan terjadi, dan kapan itu akan terjadi pada kita. Kita juga tidak bisa memilih, karena Tuhan sudah merencanakan, dan hati sudah merasakan, serta kita harus menjalankan. Dan semua cinta butuh perjuangan, serta memiliki hak yang sama untuk diperjuangkan. Jangan takut, karena kamu harus yakin disetiap cinta, pasti terselip suatu keajaiban cinta yang luar biasa. Dan siapapun tidak akan tahu, keajaiban apa yang peri cinta berikan, maka dari itu, kamu sendiri yang harus mencari tahu keajaiban cinta apa yang peri cinta berikan dicerita cinta setiap orang.”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar